Dulu kuanggap kau sibuk dan belum punya waktu untukku.
Dan bodohnya aku baru menyadari bahwa tak ada sedetik pun waktumu tersisa untukku.
Seperti sebuah barang, kau hanya menganggapku ada ketika kau butuh, kemudian bak kacang lupa di kulit, kau lupakan aku seolah aku tak pernah ada.
Tapi tak apa kawan, paling tidak ketika kau telah sukses, aku akan turut bahagia dan aku bangga pernah mengenalmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar